Sampai juga
di jenjang terakhir masa SMAku. Awalnya sangat takut apalagi mengingat akan
bertemu dengan ujian-ujian yang so madefaker. Dan melihat betapa stresnya
kakak-kakak kelas tahun lalu menghadapinya membuatku terasa ingin menyerah
duluan.

Setelah
kegiatan itu, aku kemudian disibukkan dengan masalah universitas. Bolak balik
ruangan BK untuk mengetahui info universitas menjadi hobi baru anak-anak kelas
12. Aku sempat beberapa kali mengikuti tes universitas, diterima, tapi pada
akhirnya tidak ku ambil sebagai cadangan karna jurusannya tidak sesuai dengan
keinginan orangtuaku.
Bicara soal
ulangtahun ke-17? Hmm nothing special. Sangat biasa saja menurutku, tidak ada
sesuatu yang wow. Tapi tetap membahagiakan karena saat aku 17 tahun aku masih
bisa berada di sekitar orang-orang yang peduli kepadaku. Aku juga mendapat 3
kue ulangtahun dan 11 kado. Kue ulangtahun aku dapat dari unit baruku, unit St.
Fransiska, dari teman-teman seperjuangan dari Jayapura dan dari sahabat-sahabat
gilaku. 11 kadoku itu ada 1 satu dari unit Fransiska, 2 kado dari adek kelas
11, 2 kado dari adek kelas 10, 2 kado dari teman sekelasku, 1 kado dari kakak
kelasku yang sudah lulus, 1 kado dari kakak kandungku, 1 kado dari
sahabat-sahabatku, dan 1 lagi dari secret admirer. Sampai sekarangpun aku tidak
tau siapa sebenarnya yang telah mengirimkanku kado itu haha but whoever you
are, still thank you so much.
Kemudian semester 2 datang dan seakan
menjadi masa-masa kekelaman bagi kami kelas 12 dan aku khususnya. Pergi sekolah
jam 6 pagi untuk mengikuti jam ke-0 dan kemudian pulang jam setengah 4 sore
karena mengikuti tambahan pelajaran, belum lagi begitu pulang sekolah langsung
menuju tempat les dan mengikuti les sampai jam 6. Sepulang les sudah harus
berhadapan dengan jam belajar asrama setiap jam 7-9 malam kemudian terkadang
aku melanjutkan belajar malam dari jam 10-11 malam bahkan jika aku sedang rajin
bisa sampai lebih dari jam 12 malam. Hidupku penuh dengan belajar dan belajar. Lagi-lagi
waktu tidur dan bermain menjadi suatu aktivitas yang langka terjadi dan weekend
menjadi hari yang paling dinanti-nanti. Masa-masa try out pun datang, nilai
doremi menjadi santapan sehari-hari, aku masih ingat saat aku menangis karena
nilai-nilai tryoutku yang tak ada kemajuan. Benar-benar masanya saat jerawat
timbul dimana-mana karena stres yang memuncak dan waktu tak pernah memberi
kesempatan untuk merawat diri.
Oh iya
pengalaman valentine terakhir di masa SMAku terkesan sedikit menyedihkan karena
bertepatan dengan itu gunung api kelud meletus dan abu vulkaniknya terbawa
sampai ke Jogja. Sekolahpun diliburkan selama 2 hari, saat masuk sekolahpun
tidak ada kegiatan belajar mengajar tapi diganti dengan kegiatan bersih-bersih
abu vulkanik disekitar sekolah. Capek karena harus membersihkan debu vulkanik
yang tebal itu, tapi senang juga karena tidak belajar haha setidaknya ada saat
untuk istirahat sejenak dari rutinitas monoton itu.
Akhirnya dengan
penuh ketakutan dan perasaan siap tidak siap harus siap aku menghadapi ujian
nasional selama 3 hari. 3 hari mencekam dan seperti di neraka. Tapi aku mencoba
menikmatinya, karena setelah 3 hari kekelaman itu, aku dipersembahkan sebuah
liburan panjang selama sebulan sebelum pengumuman kelulusan. Selama sebulan itu
ada 1 minggu yang aku sempatkan untuk pergi berjalan-jalan ke kota metropolitan
Jakarta bersama 3 sahabatku. Banyak kejadian menyenangkan sampai mendebarkan. Mulai
dari berjalan-jalan menikmati suasana malam Jakarta, lalu makan di skylounge
Plaza Semanggi, sesak-sesakan naik KRL dari Bekasi sampai Jakarta Kota hanya
untuk pergi menikmati panasnya jam 12 siang di Kota Tua, lalu sok-sokan kaya
masuk dalam restoran yang makanan termurahnya seharga 25000 itupun hanya makan sejenis
siomay yang berisi 4 butir, lalu berjalan kaki menuju monas yang ternyata telah
tutup dan berujung nyelfie di halaman monas, naik bajaj berempat menuju stasiun
untuk kembali bersesakan dalam KRL pulang ke bekasi, lalu malamnya menjadi
cabe-cabean muterin kota Bekasi naik motor tanpa helm haha, lalu salah naik KRL
yang seharusnya menuju tanah abang malah aku naik yang menuju bogor, sampai
hampir ketinggalan kereta pulang ke Jogja akibat macetnya kota Jakarta.

Teringat slalu STELLA DUCE namamu
terkenal seluruh negeriku bagai tujuanku
Kamu sinar cahayanya, pelindung nusa
Arah pedoman cita-cita tujuan mulia
Kamu sinar cahayanya, pelindung nusa
Arah pedoman cita-cita tujuan mulia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar