Rabu, 25 Februari 2015

Mama

Tiba-tiba jadi pengen nulis tentang mama.
Mama... kalo dengar kata mama yang dalam pikiranku pertama kali adalah orang sibuk haha. Iya mama adalah wanita strong yang super sibuk.

Sejak aku masuk TK mama memutuskan untuk kerja. Awalnya sih ga sibuk masih biasa aja. Sampai saat aku SMP. SMP kelas 1 papa memutuskan untuk melanjutkan kuliah S3nya di Jogja. SMP kelas 2 Mario (kakakku) juga lanjutin kuliah di Jogja. Sejak saat itulah aku hanya tinggal berdua dengan mama dirumah. Dan sejak mario pergi keluar untuk kuliah mama makin "gila" kerja. Kerja dari pagi sampai sore baru plg. Padahal biasanya siangan mama sudah pulang. Dalam seminggu juga pasti ada saja tugas untuk keluar kota selama 2-3hari. Mama makin jarang dirumah, sekalipun ada dirumah pasti kerjaannya marah marah terus. Aku jadi tidak suka berada dirumah, saat saat itu aku merasa rumah hanya sekedar bangunan yang sama sekali tidak ada kehangatan didalamnya.

Pagi-pagi sebelum ke sekolah kadang aku harus masak makan pagi sendiri karena mama masih tidur (kecapean), pulang sekolah rumah selalu kosong,  mama biasanya hanya sempat masak nasi dan lauk, jadinya pulang sekolah aku juga harus masak sayur sendiri. Lalu makan sendirian. Selesai makan biasanya aku pergi lagi ke sekolah nyari teman buat sekedar main atau kerja kelompok. Aku lebih suka berada diluar rumah. Saat saat itu aku selalu cari cari alasan biar selalu pergi keluar rumah. Kalau mama berangkat ke luar kota aku pasti tinggal sendirian dirumah, semuanya aku kerjain sendiri.

Karena mama terlalu sibuk dan sering capek, maka sesampainya dirumah mama hanya ingin tidur. Aku sama sekali tidak ada waktu untuk bercerita tentang sekolahku ataupun sekedar curhat dengan mama. Makanya aku kadang iri sama teman-temanku yang bisa dengan gampangnya cerita segala sesuatu yang mereka rasakan pada mama mereka.

Aku tergolong orang yang tertutup dan sulit terbuka sama orang. Kenapa? Karena dulu saat aku ingin cerita sesuatu ke mama pasti mama akan menyela dan akan berkata seperti ini "besok aja ya ne, mama capek mau tidur". Selalu seperti itu. Makanya aku selalu takut untuk bercerita apapun ke orang lain karena aku takut mendapat penolakan seperti itu lagi. Aku lebih senang memendam sendirian atau aku curahkan lewat menulis karena aku tau disitu aku tidak akan mendapat penolakan.

Itulah mengapa aku kadang sangat membenci pekerjaan mama, karena karena pekerjaan mama seakan-akan menjauhkanku dari perhatian mama. Walau kadang aku sadar kalau mama tidak bekerja mungkin aku tidak akan bisa hidup berkecukupan dan sampai sekolah diluar negeri seperti ini.

Tapi sebagaimanapun mama, aku tetap, selalu dan untuk selamanya sayang sama mama. Karena tanpa dia, aku mah apa atuh haha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar