Sabtu, 30 Agustus 2014

Violin


Ada satu alat musik yang paling keren. Biola. Kenapa? Karena itu satu-satunya alat musik yang bisa benar-benar membawaku sampai ke atas panggung pentas. Tidak pernah terpikir sebelumnya sampai bisa bermain biola apalagi masuk dalam tim orkestra. Mulai dari perjuangan awal tidak diizinkan untuk kursus biola sampai berakhir di panggung teater Taman Budaya Yogyakarta. 

Jadi sewaktu SMP aku tiba-tiba tertarik untuk bisa bermain biola. Dulu aku juga sempat tertarik untuk bisa bermain gitar, lalu orangtuaku membelikanku gitar. Tapi aku malah tidak menggunakannya. Begitu juga saat aku ingin belajar organ, setelah orangtuaku membeli organ malah organ itu nganggur tidak terpakai sampai rusak sendiri. Itulah mengapa orangtuaku memarahiku saat aku bilang aku ingin belajar main biola, mereka tidak mau membelikanku biola. Aku lalu minta untuk ikut kursus biola, tapi orangtua juga tidak mengizinkan karena tempatnya sangat jauh dari rumah. Akhirnya aku pasrah dan selalu iri saat seorang temanku sering membawa biolanya ke sekolah.

Saat SMA ada ekskul alat musik dasar, dan salah satu alat musik itu ada biola. Aku lalu berniat untuk mengikuti ekskul biola dasar tersebut. Dengan penuh percaya diri aku mengikuti tes untuk masuk ekskul tersebut. Dan hasilya apa? Aku tidak diterima. Haha mungkin karena aku terlalu percaya diri. Aku kemudian bingung kalau bukan ekskul ini aku harus masuk ekskul apa, apalagi aku sangat ingin bisa bermain biola. Akhirnya dengan menebalkan muka setebal tembok aku bertemu dengan pelatih ekskul tersebut untuk minta kesempatan kedua *elahh*. Puji Tuhan aku kemudian diterima masuk biola  dasar setelah ikut tes lagi sambil mohon-mohon ke bapaknya hehe.

Ternyata not as interesting as I think. Pelatihnya semakin hari semakin galak, mungkin karena apa yang dia ajarkan selalu salah kami lakukan. Aku jadi stres sendiri dan malas untuk ikut ekskul biola dasar lagi. Apalagi lagu yang dimainkan hanya itu-itu saja dan selalu diulang-ulang. 1 semester berakhir dan hanya 2 orang temanku yang berhasil lolos masuk tim orkestra. Ekskul yang bermula berisi kurang lebih sekitar 30 orang lebih sekarang menjadi sisa 11 orang saja untuk kelompok biola sopran, 2 orang biola alto dan 1 orang cello. Sedih banget setelah semester 2 banyak teman-teman yang satu-persatu keluar dari eskul biola dasar karena sampai saat itu tidak dimasukkan ke tim orkestra. Aku juga awalnya mau keluar, tapi mama melarangku. Katanya nanggung kalau keluar dari biola dasar, mama menyuruhku tetap ikut ekskul itu sampai naik kelas XI. Saat pertengahan semester 2 akhirnya kami yang tersisa di biola dasar itu dimasukkan ke tim orkestra. Dan aku masuk tim biola sopran 2. Senang banget karena akhirnya masuk tim orkestra. Padahal awalnya aku tidak berminat masuk orkestra karena jadwal latihan orkestra yang padat pasti banyak menyita waktuku juga. Yang penting aku sudah bisa dasar-dasar dalam bermain biola, sisanya tinggal aku kembangkan sendiri. Begitulah dulu aku berpikir. Tapi setelah diminta masuk orkestra? Siapa sih yang bakal nolak?

Awalnya sulit banget beradaptasi dengan not-not balok yang naik turun, dengan nada kres minor dan sebagainya yang sama sekali aku tidak mengerti. Apalagi harus membiasakan diri membaca not balok yang tidak ditulis A1 A2 dsb (if you know what I mean). Intinya sulit! Tapi aku jadi termotivasi untuk bisa. Aku jadi semakin rajin untuk ikut latihan di sekolah maupun latihan sendiri di asrama. Untungnya kakak-kakak seniornya sangat baik untuk mengajarkan. Dan penampilan pertamaku bersama Stero Orkestra adalah saat wisudapurna siswi kakak kelas XII. Bangga banget dan gugup banget harus tampil didepan banyak orang. Aku dan teman-teman sudah gugup dari 3 hari sebelum penampilan perdana kami haha lebay banget ya.

Setelah kakak senior diatas kami tidak lagi di tim orkestra karena fokus ujian, ada beberapa anak-anak kelas X yang dimasukkan ke tim orkestra. Lalu ada pemilihan untuk orkestra mini karena banyak event-event yang hanya menginginkan penampilan orkestra dalam jumlah kecil. Sayangnya aku tidak terpilih. Kecewa pasti. Tapi sempat bersyukur juga karena jadwal latihan dan manggung mini orkestra lebih banyak jadi akan sangat menyita waktu. Saat pertemuan berikutnya ternyata pelatih kami memilih lagi anggota tambahan karena dirasa kelompok tersebut terlalu sedikit. Dan ternyata aku dipilih untuk masuk dalam kelompok mini orkestra tersebut.

Akhirnya bermula dari main di wisuda kakak kelas XII, mengiringi misa diberbagai gereja, main di event-event besar sekolah maupun event dari luar sekolah yang diadakan disekolah (biore blossom), main di ulangtahun teman, main di acara-acara guru seprovinsi DIY/sekota Yogyakarta, main di acara TNI AU, main di acara-acara novisiat CB, sampai main di panggung teater Minak Jinggo Menggugat di Taman Budaya Yogyakarta. Dari berkolaborasi dengan gamelan, keroncong sampai kolaborasi dengan band. Dan yang paling membanggakan adalah Stero Orchestra dinilai mempunyai permainan yang paling bagus seantero SMA di Jogja mengalahkan orkestra dari SMM (Sekolah Menengah Musik) dan (katanya) menjadi ekskul unggulan se-Tarakanita. Pokoknya bermain biola dalam orkestra merupakan pengalaman paling luar biasa yang pernah aku rasakan dan aku sangat bersyukur bisa mempunyai kesempatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar