Ada satu alat musik yang paling keren. Biola. Kenapa? Karena
itu satu-satunya alat musik yang bisa benar-benar membawaku sampai ke atas
panggung pentas. Tidak pernah terpikir sebelumnya sampai bisa bermain biola apalagi masuk dalam tim orkestra. Mulai
dari perjuangan awal tidak diizinkan untuk kursus biola sampai berakhir di
panggung teater Taman Budaya Yogyakarta.
Jadi sewaktu SMP aku tiba-tiba tertarik untuk bisa bermain
biola. Dulu aku juga sempat tertarik untuk bisa bermain gitar, lalu orangtuaku
membelikanku gitar. Tapi aku malah tidak menggunakannya. Begitu juga saat aku
ingin belajar organ, setelah orangtuaku membeli organ malah organ itu nganggur
tidak terpakai sampai rusak sendiri. Itulah mengapa orangtuaku memarahiku saat
aku bilang aku ingin belajar main biola, mereka tidak mau membelikanku biola.
Aku lalu minta untuk ikut kursus biola, tapi orangtua juga tidak mengizinkan
karena tempatnya sangat jauh dari rumah. Akhirnya aku pasrah dan selalu iri
saat seorang temanku sering membawa biolanya ke sekolah.
Saat SMA ada ekskul alat musik dasar, dan salah satu alat
musik itu ada biola. Aku lalu berniat untuk mengikuti ekskul biola dasar
tersebut. Dengan penuh percaya diri aku mengikuti tes untuk masuk ekskul
tersebut. Dan hasilya apa? Aku tidak diterima. Haha mungkin karena aku terlalu percaya
diri. Aku kemudian bingung kalau bukan ekskul ini aku harus masuk ekskul apa,
apalagi aku sangat ingin bisa bermain biola. Akhirnya dengan menebalkan muka
setebal tembok aku bertemu dengan pelatih ekskul tersebut untuk minta
kesempatan kedua *elahh*. Puji Tuhan aku kemudian diterima masuk biola dasar setelah ikut tes lagi sambil mohon-mohon
ke bapaknya hehe.
Ternyata not as interesting as I think. Pelatihnya semakin hari
semakin galak, mungkin karena apa yang dia ajarkan selalu salah kami lakukan.
Aku jadi stres sendiri dan malas untuk ikut ekskul biola dasar lagi. Apalagi
lagu yang dimainkan hanya itu-itu saja dan selalu diulang-ulang. 1 semester
berakhir dan hanya 2 orang temanku yang berhasil lolos masuk tim orkestra.
Ekskul yang bermula berisi kurang lebih sekitar 30 orang lebih sekarang menjadi
sisa 11 orang saja untuk kelompok biola sopran, 2 orang biola alto dan 1 orang
cello. Sedih banget setelah semester 2 banyak teman-teman yang satu-persatu
keluar dari eskul biola dasar karena sampai saat itu tidak dimasukkan ke tim
orkestra. Aku juga awalnya mau keluar, tapi mama melarangku. Katanya nanggung
kalau keluar dari biola dasar, mama menyuruhku tetap ikut ekskul itu sampai
naik kelas XI. Saat pertengahan semester 2 akhirnya kami yang tersisa di biola
dasar itu dimasukkan ke tim orkestra. Dan aku masuk tim biola sopran 2. Senang
banget karena akhirnya masuk tim orkestra. Padahal awalnya aku tidak berminat
masuk orkestra karena jadwal latihan orkestra yang padat pasti banyak menyita
waktuku juga. Yang penting aku sudah bisa dasar-dasar dalam bermain biola,
sisanya tinggal aku kembangkan sendiri. Begitulah dulu aku berpikir. Tapi
setelah diminta masuk orkestra? Siapa sih yang bakal nolak?
Awalnya sulit banget beradaptasi dengan not-not balok yang
naik turun, dengan nada kres minor dan sebagainya yang sama sekali aku tidak
mengerti. Apalagi harus membiasakan diri membaca not balok yang tidak ditulis
A1 A2 dsb (if you know what I mean). Intinya sulit! Tapi aku jadi termotivasi
untuk bisa. Aku jadi semakin rajin untuk ikut latihan di sekolah maupun latihan
sendiri di asrama. Untungnya kakak-kakak seniornya sangat baik untuk
mengajarkan. Dan penampilan pertamaku bersama Stero Orkestra adalah saat
wisudapurna siswi kakak kelas XII. Bangga banget dan gugup banget harus tampil
didepan banyak orang. Aku dan teman-teman sudah gugup dari 3 hari sebelum
penampilan perdana kami haha lebay banget ya.
Setelah kakak senior diatas kami tidak lagi di tim orkestra
karena fokus ujian, ada beberapa anak-anak kelas X yang dimasukkan ke tim
orkestra. Lalu ada pemilihan untuk orkestra mini karena banyak event-event yang
hanya menginginkan penampilan orkestra dalam jumlah kecil. Sayangnya aku tidak
terpilih. Kecewa pasti. Tapi sempat bersyukur juga karena jadwal latihan dan
manggung mini orkestra lebih banyak jadi akan sangat menyita waktu. Saat
pertemuan berikutnya ternyata pelatih kami memilih lagi anggota tambahan karena
dirasa kelompok tersebut terlalu sedikit. Dan ternyata aku dipilih untuk masuk
dalam kelompok mini orkestra tersebut.
Akhirnya bermula dari main di wisuda kakak kelas XII,
mengiringi misa diberbagai gereja, main di event-event besar sekolah maupun
event dari luar sekolah yang diadakan disekolah (biore blossom), main di
ulangtahun teman, main di acara-acara guru seprovinsi DIY/sekota Yogyakarta,
main di acara TNI AU, main di acara-acara novisiat CB, sampai main di panggung
teater Minak Jinggo Menggugat di Taman Budaya Yogyakarta. Dari berkolaborasi
dengan gamelan, keroncong sampai kolaborasi dengan band. Dan yang paling
membanggakan adalah Stero Orchestra dinilai mempunyai permainan yang paling
bagus seantero SMA di Jogja mengalahkan orkestra dari SMM (Sekolah Menengah
Musik) dan (katanya) menjadi ekskul unggulan se-Tarakanita. Pokoknya bermain
biola dalam orkestra merupakan pengalaman paling luar biasa yang pernah aku
rasakan dan aku sangat bersyukur bisa mempunyai kesempatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar