Minggu, 31 Agustus 2014

Keep Smile and Be Happy!


“Life is too short to wake up in the morning with regrets. So, love the people who treat you right and forget about the ones who don’t. And believe that everything happens for a reason. If you get a chance, take it. If it changes your life, let it. Nobody said that it would be easy. They just promised it would be worth it.”

I believe people should love themselves and live happily, with a minimum of sadness because “you only live once”. That one life should not be wasted by wallowing yourself in a world of sadness and depression, it would only be wrong to do so to yourself at the end of the day. You should tell yourself that there’s nothing in this world that you cannot handle, and remind yourself that you are never alone because every person around you is also struggling with something just as hard as what you are going through.

Life is imperfect. You will never get what you want because life is difficult, dissapointing, and stressful, but in the short period of your lifetime, it’s something that isn’t treasured enough. The people that should’ve left, leave, the people that should’ve stayed, stay, and what is meant to happen, happens. Everything happens for a reason, whether it’s positive or negative and whether you want it to happen or not, but at the end, it’s all for the best.

I believe that everyone should expect less from others and by expecting less, there wil be less dissappointment. I like to tell my self that there’s no such thing as perfect because if the world was perfect and everyone was perfect in every way, life would be too boring and dull. It’s the flaws that make you the person you are, it’s the flaws that make you the person you are, it’s the flaws that make you unique, it’s the flaws that make you different, it’s the flaws that others love about you, and it’s the flaws that make you, you.

There’s no way to dodge the obstacles in life, however, through each hardship you will grow. And throughout life, there are many reasons to be happy and so many reasons to love yourself. Keep smile and be happy!

Sabtu, 30 Agustus 2014

Violin


Ada satu alat musik yang paling keren. Biola. Kenapa? Karena itu satu-satunya alat musik yang bisa benar-benar membawaku sampai ke atas panggung pentas. Tidak pernah terpikir sebelumnya sampai bisa bermain biola apalagi masuk dalam tim orkestra. Mulai dari perjuangan awal tidak diizinkan untuk kursus biola sampai berakhir di panggung teater Taman Budaya Yogyakarta. 

Jadi sewaktu SMP aku tiba-tiba tertarik untuk bisa bermain biola. Dulu aku juga sempat tertarik untuk bisa bermain gitar, lalu orangtuaku membelikanku gitar. Tapi aku malah tidak menggunakannya. Begitu juga saat aku ingin belajar organ, setelah orangtuaku membeli organ malah organ itu nganggur tidak terpakai sampai rusak sendiri. Itulah mengapa orangtuaku memarahiku saat aku bilang aku ingin belajar main biola, mereka tidak mau membelikanku biola. Aku lalu minta untuk ikut kursus biola, tapi orangtua juga tidak mengizinkan karena tempatnya sangat jauh dari rumah. Akhirnya aku pasrah dan selalu iri saat seorang temanku sering membawa biolanya ke sekolah.

Saat SMA ada ekskul alat musik dasar, dan salah satu alat musik itu ada biola. Aku lalu berniat untuk mengikuti ekskul biola dasar tersebut. Dengan penuh percaya diri aku mengikuti tes untuk masuk ekskul tersebut. Dan hasilya apa? Aku tidak diterima. Haha mungkin karena aku terlalu percaya diri. Aku kemudian bingung kalau bukan ekskul ini aku harus masuk ekskul apa, apalagi aku sangat ingin bisa bermain biola. Akhirnya dengan menebalkan muka setebal tembok aku bertemu dengan pelatih ekskul tersebut untuk minta kesempatan kedua *elahh*. Puji Tuhan aku kemudian diterima masuk biola  dasar setelah ikut tes lagi sambil mohon-mohon ke bapaknya hehe.

Ternyata not as interesting as I think. Pelatihnya semakin hari semakin galak, mungkin karena apa yang dia ajarkan selalu salah kami lakukan. Aku jadi stres sendiri dan malas untuk ikut ekskul biola dasar lagi. Apalagi lagu yang dimainkan hanya itu-itu saja dan selalu diulang-ulang. 1 semester berakhir dan hanya 2 orang temanku yang berhasil lolos masuk tim orkestra. Ekskul yang bermula berisi kurang lebih sekitar 30 orang lebih sekarang menjadi sisa 11 orang saja untuk kelompok biola sopran, 2 orang biola alto dan 1 orang cello. Sedih banget setelah semester 2 banyak teman-teman yang satu-persatu keluar dari eskul biola dasar karena sampai saat itu tidak dimasukkan ke tim orkestra. Aku juga awalnya mau keluar, tapi mama melarangku. Katanya nanggung kalau keluar dari biola dasar, mama menyuruhku tetap ikut ekskul itu sampai naik kelas XI. Saat pertengahan semester 2 akhirnya kami yang tersisa di biola dasar itu dimasukkan ke tim orkestra. Dan aku masuk tim biola sopran 2. Senang banget karena akhirnya masuk tim orkestra. Padahal awalnya aku tidak berminat masuk orkestra karena jadwal latihan orkestra yang padat pasti banyak menyita waktuku juga. Yang penting aku sudah bisa dasar-dasar dalam bermain biola, sisanya tinggal aku kembangkan sendiri. Begitulah dulu aku berpikir. Tapi setelah diminta masuk orkestra? Siapa sih yang bakal nolak?

Awalnya sulit banget beradaptasi dengan not-not balok yang naik turun, dengan nada kres minor dan sebagainya yang sama sekali aku tidak mengerti. Apalagi harus membiasakan diri membaca not balok yang tidak ditulis A1 A2 dsb (if you know what I mean). Intinya sulit! Tapi aku jadi termotivasi untuk bisa. Aku jadi semakin rajin untuk ikut latihan di sekolah maupun latihan sendiri di asrama. Untungnya kakak-kakak seniornya sangat baik untuk mengajarkan. Dan penampilan pertamaku bersama Stero Orkestra adalah saat wisudapurna siswi kakak kelas XII. Bangga banget dan gugup banget harus tampil didepan banyak orang. Aku dan teman-teman sudah gugup dari 3 hari sebelum penampilan perdana kami haha lebay banget ya.

Setelah kakak senior diatas kami tidak lagi di tim orkestra karena fokus ujian, ada beberapa anak-anak kelas X yang dimasukkan ke tim orkestra. Lalu ada pemilihan untuk orkestra mini karena banyak event-event yang hanya menginginkan penampilan orkestra dalam jumlah kecil. Sayangnya aku tidak terpilih. Kecewa pasti. Tapi sempat bersyukur juga karena jadwal latihan dan manggung mini orkestra lebih banyak jadi akan sangat menyita waktu. Saat pertemuan berikutnya ternyata pelatih kami memilih lagi anggota tambahan karena dirasa kelompok tersebut terlalu sedikit. Dan ternyata aku dipilih untuk masuk dalam kelompok mini orkestra tersebut.

Akhirnya bermula dari main di wisuda kakak kelas XII, mengiringi misa diberbagai gereja, main di event-event besar sekolah maupun event dari luar sekolah yang diadakan disekolah (biore blossom), main di ulangtahun teman, main di acara-acara guru seprovinsi DIY/sekota Yogyakarta, main di acara TNI AU, main di acara-acara novisiat CB, sampai main di panggung teater Minak Jinggo Menggugat di Taman Budaya Yogyakarta. Dari berkolaborasi dengan gamelan, keroncong sampai kolaborasi dengan band. Dan yang paling membanggakan adalah Stero Orchestra dinilai mempunyai permainan yang paling bagus seantero SMA di Jogja mengalahkan orkestra dari SMM (Sekolah Menengah Musik) dan (katanya) menjadi ekskul unggulan se-Tarakanita. Pokoknya bermain biola dalam orkestra merupakan pengalaman paling luar biasa yang pernah aku rasakan dan aku sangat bersyukur bisa mempunyai kesempatan tersebut.

Rabu, 13 Agustus 2014

So Why Can't I Turn Off The Radio?

Kegiatanku setiap hari memang dengerin radio sekarang. Karena apa? Karena aku bosan menonton tv yang acaranya semakin tidak bermutu dan playlist di music playerku sudah sangat membosankan. Jadi ya gini deh dengerin hits terbaik dunianya prambors setiap hari dari pagi sampai malam.

Banyak lagu galau yang baru aku dengar dan langsung nyes banget. Dan kali ini aku cuma mau nge-share lirik lagu dari Ne-Yo yang judulnya 'So Sick'. Entah mengapa sudah berkali-kali aku dengar lagu ini di radio tapi baru malam ini aku memaknai liriknya, kemarin-kemarin aku hanya menikmati musiknya.

Dengerin lagu ini aku seperti curhat *ceileh*. Jadi ini dia lirik lagunya yang sedikit-sedikit kuubah agar jadi aku banget. Check it out!!

Gotta change my answering machine
Now that I'm alone
Cause right now it says that we
Can't come to the phone
And I know it makes no sense
Cause you walked out the door
But it's the only way I hear your voice anymore
(it's ridiculous)

It's been months
And for some reason I just
(can't get over us)
And I'm stronger than this
(enough is enough)
No more walking round
With my head down
I'm so over being blue
Crying over you

And I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishing you were still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow
So why can't I turn off the radio?

Gotta fix that calendar I have
That's marked February 12th
Because since there's no more you
There's no more anniversary
I'm so fed up with my thoughts of you
And your memory
And how every song reminds me
Of what used to be

That's the reason I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishing you were still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow
So why can't I turn off the radio?

(Leave me alone)
Leave me alone
(Stupid love songs)
Don't make me think about his smile
Or having my first child
I'm letting go
Turning off the radio

Cause I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishing he was still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow
So why can't I turn off the radio?
(why can't I turn off the radio?)

Jumat, 08 Agustus 2014

The Hardest Part

Every hello always ends with good bye. And the hardest part after that is trying to forgeting. Inilah mengapa aku sangat sulit dan benci untuk jatuh cinta. Aku bukan membenci saat-saat jatuh cinta, tapi saat sudah terlanjur mencintai pada akhirnya harus rela melepaskan dan melupakan. Itulah yang ku benci. Saat harus mencoba melupakan setiap kata-kata yang pernah terucap dan terdengar, melupakan semua kenangan-kenangan yang sama-sama dicipta, melupakan semua yang pernah dilalui sama-sama, setiap rumah makan atau tempat yang dikunjungi, setiap jalan yang dilalui, setiap event yang didatangi. Argh melupakan adalah masa yang paling sulit menurutku.

Aku benci saat harus kembali berhadapan dengan masa itu. Karena sesibuk apapun diriku, ada saatnya otakku memaksaku untuk kembali mengingat memori-memori yang seharusnya telah kukubur. Dan bila hal itu terjadi yang tersisa hanya sakit.

Lalu? Bagaimana caranya agar bisa melupakan? Apakah harus ada orang lain? Sumpah, aku terlalu malas dan takut untuk kembali membuka hati lagi untuk orang lain. Karena yang aku sadari bahwa pada akhirnya mereka semua akan pergi begitu saja dengan meninggalkan janji-janji yang hanya dapat terucap dibibir. Bagaikan ditelan hembusan angin bahkan mungkin sudah tak teringat lagi bagi mereka. Tapi tidak untukku.